Jumat, 18 Juli 2008

AusAID meninjau Program Siaga Bencana di Mentawai dan Nias

Pada akhir April/awal May 2008, tim dari AusAID—badan pemerintah Australia untuk pembangunan internasional—melaksanakan peninjauan pertengahan untuk program Siaga Bencana. Ini adalah program senilai $3,15 juta selama tiga tahun di Kepulauan Mentawai dan Nias yang didanai oleh AusAID sebagai bagian dari Kemitraan Australia-Indonesia.

Tim AusAID terdiri dari Mark Travers (Manajer Senior Program Mitigasi Bencana), Mia Salim (Senior Public Affairs Officer, Kelompok AusAID Indonesia) dan Cathy Deane (konsultan independen). Dua media—Gavin Fang, koresponden TV ABC Australia di Jakarta, dan Aufrida Wismi, dari surat kabar nasional Indonesia (Kompas), juga hadir untuk meliput kegiatan tersebut. Dengan dipandu oleh Manajer Program Siaga Bencana, Jason Brown, kunjungan lapangan tersebut diatur oleh manajer Mentawai, Ray Mathias (di Mentawai) dan Asisten Manajer Program, Joseph Viandrito di Nias.

Jadwal lima hari di Mentawai dilaksanakan dengan menggunakan kapal D’bora sebagai kapal utama dan disertai dengan Sibex dari SurfAid. Perahu tradisional juga digunakan untuk mengakses desa-desa terpencil di hulu sungai. Perjalanan di seputar Nias dilakukan dengan menggunakan kendaraan roda empat.

Program Siaga Bencana, yang mentargetkan 55 desa tepi pantai (22 desa di Kepulauan Mentawai dan 33 desa di Nias), dimulai pada bulan Oktober 2006 dan berfokus pada tiga tujuan:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat
2. Membangun kapasitas masyarakat dan mengembangkan rencana yang berkelanjutan; dan
3. Mitigasi bencana. Gempa bumi terjadi secara rutin di wilayah ini, sehingga dalam program ini, masyarakat diminta untuk mengidentifikasi secara mandiri berbagai bencana alam yang mengancam mereka, berdasarkan pengalaman mereka masing-masing, dan mencakup:
• Banjir
• Tanah longsor
• Gelombang pasang
• Badai tropis dan siklon
• Kebakaran hutan
• Penyebaran penyakit

Salah satu acara dari perjalanan tersebut adalah pembukaan stasiun radio baru, Sasaraina FM di Tua Pejat, yang didanai bersama antara SurfAid dan Pemerintah Daerah Mentawai. Stasiun ini menyiarkan program-program Siaga Bencana untuk membantu masyarakat yang rentan dan terpencil jika terjadi bencana. Jaringan radio dua arah juga telah dibuat di desa Betumonga, yang rusak parah setelah dilanda dua gempa bumi berkekuatan 8,4 dan 7,9 SR pada bulan September 2007.


Wakil Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, pada pembukaan dan siaran perdana stasiun radio yang baru, Radio Sasaraina, di Tuapejat yang saat ini menyiarkan program-program Siaga Bencana. Foto: Kirk Willcox/SAI

Acara lainnya dari perjalanan tersebut adalah ucapan selamat kepada para anggota Siaga Bencana masyarakat disertai dengan pembagian rompi khusus berwarna oranye sebagai penanda dari peran mereka dalam membantu teman sesama penduduk desa untuk kesiapan darurat.

“Perjalanan tersebut merupakan kesempatan yang sangat baik bagi donor kita, AusAID, untuk melihat apa yang telah dicapai oleh Program Siaga Bencana selama 18 bulan terakhir dalam hal partisipasi masyarakat dan kesiapan masyarakat terhadap bencana,” kata Manajer Program Siaga Bencana, Jason Brown. “Selain itu, dengan adanya evaluator program yang berpengalaman dalam tim ini akan memungkinkan Program Siaga Bencana mendapatkan masukan yang positif yang akan semakin memperkuat program dan meningkatkan dampaknya pada masyarakat sasaran.”

Untuk informasi lebih lanjut tentang SurfAid International, silahkan lihat website:

http://www.surfaidinternational.org/atf/cf/%7B46DF7ED0-44B1-4CD7-A9D5-2C5DE97C88E5%7D/AUSAIDEPREP.HTML

Tidak ada komentar: