Selasa, 22 Juli 2008

Mengenal Badai Tropis

Oleh: Joseph Viandrito
(dari berbagai sumber)

Tahun ini kita menyaksikan banyak korban berjatuhan akibat bencana topan badai. Pemerintah Burma menyatakan, lebih dari 10.000 orang tewas akibat angin topan badai yang menghantam Birma bulan Mei 2008 lalu. Di bulan Juni lalu, Topan Badai Fengshen juga melanda Filipina selatan dan menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor.

Gelombang laut tinggi disertai angin berkecepatan tinggi juga sering menerpa wilayah Indonesia, khususnya di Nias and Mentawai, lokasi kegiatan Program Siaga Bencana SAI. Melalui artikel ini kita ingin menyampaikan informasi tentang topan badai dan bagaimana kita dapat menghadapinya.

Topan Badai Tropis atau umumnya disebut Siklon Tropis adalah fenomena alam berupa pusaran angin, hujan dan badai petir dalam suatu daerah tertutup. Siklon tropis hanya dapat tumbuh dan berkembang di atas wilayah perairan tropis dan sub tropis yang hangat dengan kelembaban udara tinggi. Di seluruh dunia terdapat sejumlah wilayah–wilayah perairan tempat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis dengan pola musiman yang khas di setiap wilayah.
Walaupun merupakan fenomena yang tumbuh di lautan, pergerakan siklon tropis dapat mengarah ke daratan sehingga dapat menimbulkan bencana serius dengan kerugian material dan korban manusia yang besar. Dengan mengetahui pergerakan badai tropis serta memahami dampak yang bisa ditimbulkannya, maka kita dapat melakukan upaya antisipasi untuk mencegah kerugian lebih besar.

Badai Tropis merupakan pusaran angin tertutup pada suatu wilayah bertekanan udara rendah. Kekuatan angin yang terjadi pada Badai Tropis dapat mencapai kecepatan lebih dari 128 km/jam dengan jangkauan lebih dari 200 Km dan berlangsung selama beberapa hari hingga lebih dari satu minggu.
Siklon Tropis merupakan istilah yang bersifat umum, selanjutnya menurut tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya siklon tropis dapat diklasifikasikan atas:

1. Depresi Tropis (Tropical Depression)
Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin berkisar dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang khas

2. Badai Tropis (Tropical Storm)
Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph atau 62 s/d 117 km/jam). Untuk Badai Tropis diberikan nama-nama yang khas untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis.

3. Badai Hurricane
Pada badai Hurricane terlihat jelas bentuk spiral dan terlihat adanya mata. Kecepatan angin bisa mencapai lebih dari 69 meter per detik. Dampak kerugian yang diakibatkan oleh Hurricane sangat fantastis, meliputi wilayah kejadian (seperti daerah permukiman atau lautan terbuka) serta sanggup memicu bencana alam susulan seperti banjir atau longsor, serta merenggut banyak kerugian dan korban manusia.

Dalam satu tahun dapat terjadi beberapa kali badai tropis dalam suatu wilayah. Untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis serta memudahkan komunikasi seperti memberi peringatan pada masyarakat akan bahaya badai tropis yang akan datang, maka diberikan nama-nama pada badai tropis.

Aturan penamaan mengikuti urutan abjad dan dirunut dari waktu kejadiannya. Badai tropis atau Hurricane yang pertama terjadi pada suatu tahun atau periode pengamatan akan diberi nama yang dimulai dengan huruf “A” misal “Anna”, untuk badai tropis kedua dinamai dengan huruf awal “B” seperti “Beth” , dan seterusnya.

Setiap wilayah perairan menggunakan daftar nama yang berbeda. Aturan penamaan dimulai pada masa perang dunia ke dua dengan mengambil nama-nama khas perempuan, namun sejak tahun 1978 nama khas pria mulai masuk dalam daftar nama.
Pada setiap akhir tahun daftar nama akan ditinjau ulang , nama-nama dari badai tropis yang telah menimbulkan banyak kerusakan dan korban manusia pada tahun tersebut akan dihapuskan dan diganti dengan nama yang lain. Hal ini berguna untuk keperluan mencatat kedahsyatan peristiwa badai tropis atau Hurricane tersebut dan membedakannya dari badai tropis biasa.

Pada satu tahun di seluruh dunia terdapat rata-rata 80 kali peristiwa siklon tropis. Hampir seluruh siklon tropis tumbuh dan berkembang pada wilayah perairan di zona 30 derajat dari katulistiwa, yang disebut Zona Konvergensi Antara Tropis (ITCZ Intertropical Convergence Zone). Zona ini merupakan tempat terkumpulnya awan-awan hujan yang deras dan berhari-hari serta menimbulkan angin kencang.

Terjadinya Badai Tropis

Syarat utama untuk dapat tumbuh dan berkembangnya siklon tropis adalah kelembaban udara yang tinggi karena banyaknya kandungan uap air. Syarat tersebut dapat dipenuhi oleh daerah perairan ( lautan) di zona tropis dan subtropis yang temperaturnya dapat mencapai > 260 C.

Puncak aktifitas siklon tropis di seluruh dunia, terjadi pada akhir musim panas yakni ketika laut mencapai temperatur paling hangat. Namun di setiap wilayah terdapat pola musiman yang berbeda. Sumber utama energi raksasa penggerak badai tropis berasal dari proses kondensasi yakni yakni mengembunnya kandungan uap air pada udara lembab yang bergerak naik ke ketinggian atmosfer yang dingin. Pada proses kondensasi, uap air akan melepas energi panas kandungannya. Energi panas yang dilepaskan oleh uap air akan terkumpul menjadi energi penggerak dari badai tropis. Selain udara lembab juga diperlukan unsur-unsur lain seperti lautan hangat, adanya gangguan cuaca, dan angin yang bergerak naik membawa udara lembab. Bila unsur-unsur tersebut berlangsung cukup lama, maka terjadilah angin kencang, gelombang laut tinggi , hujan deras dan banjir yang mengikuti fenomena badai tropis.

Secara umum, Aktifitas siklon tropis di belahan bumi Selatan berlangsung dari akhir Oktober hingga Mei, dengan puncak aktifitas terjadi pada pertengahan Februari hingga awal Maret.Badai tropis pada umumnya tumbuh dan berkembang di wilayah perairan bebas seperti lautan yang tidak didiami manusia kecuali untuk pelayaran. Oleh karena itu jarang terjadi bencana akibat badai tropis pada manusia. Walaupun demikian, pergerakan badai tropis dapat mengarah ke daratan dan bila hal ini terjadi akan timbul bencana yang menewaskan ribuan manusia dengan kerugian material mencapai jutaan dollar.

Siklon tropis mempunyai ciri-ciri khas yang membedakannya dari fenomena meteorologi lainnya. Berbeda dari siklon sub tropis yang sumber energinya berasal dari pra kondisi beda suhu di atmosfer, pada siklon tropis harus yang tersedia kelembaban dan uap air yang diperlukannya untuk dapat tumbuh dan berkembang untuk itu badai tropis memerlukan daerah perairan hangat

Secara umum wilayah terjadinya siklon tropis dikelompokkan atas dua wilayah utama yakni belahan bumi utara dan belahan bumi selatan. Siklon tropis yang terbentuk di belahan bumi utara memiliki arah putaran siklon tropisnya searah jarum jam, sedangkan di belahan bumi selatan, arah putaran siklon tropisnya berlawanan dengan arah jarum jam.

Pada kantor dinas Meteorologi datangnya Badai Tropis dapat diamati dengan memperhatikan ciri-ciri kedatangannya yaitu pola angin tertutup yang memutar di suatu wilayah dan juga terlihat dari sekelompok awan yang mengumpul.

Dampak Negatif

Siklon tropis matang rata-rata dapat melepaskan energi panas hingga 6 x 1014 watt, sebanding dengan 200 kali rata-rata total produksi perusahaan listrik seluruh dunia atau sebanding dengan ledakan 10 megaton bom nuklir setiap 20 menit.

Siklon tropis pada lautan terbuka akan menimbulkan gelombang tinggi, hujan deras dan angin berkecepatan tinggi, sehingga mengganggu jadwal pelayaran bahkan menenggelamkan kapal-kapal. Walau demikian, dampak terbesar dari siklon tropis terjadi apabila siklon tropis bergerak ke arah daratan dan menyebabkan tanah runtuh.

Siklon tropis yang bergerak ke arah daratan dapat menyebabkan kerusakan langsung lewat empat macam cara, yakni :

• Angin berkecepatan tinggi
Kekuatan angin hurricane dapat menghancurkan mobil, bangunan, jembatan, dan sebagainya. Kekuatan angin dapat menerbangkan berbagai macam benda yang dapat menghantam penduduk yang berada di daerah terbuka.
• Gelombang laut (storm surge)
Bencana terburuk dari siklon tropis disebabkan oleh melonjaknya gelombang laut. Gelombang laut tinggi akan masuk ke daratan dan menyeret penduduk yang berada di kawasan pantai. Sekitar 80 % korban tewas akibat badai tropis disebabkan terjangan gelombang laut.
• Hujan deras
Aktifitas badai petir pada siklon tropis menimbulkan hujan lebat. Sungai dan saluran air akan meluap, jalan-jalan tidak dapat dilewati, dan dapat disusul oleh tanah longsor.
• Angin Tornado
Radius wilayah hurricane yang luas dapat menebarkan angin tornado di berbagai tempat. Meskipun tidak sekuat hurricane, angin tornado dapat menyebabkan kerusakan serius.
Berbagai peristiwa tragis
Beberapa nama badai tropis yang paling banyak menelan korban manusia terbesar antara lain :
• Siklon Bhola
Pada tanggal 13 November 1970, siklon Bhola berkecepatan 100 mph ( 160Km/jam) menghantam wilayah delta Gangga (Bangladesh) dan menewaskan 200.000 hingga 500.000 jiwa manusia.
• Great Hurricane
Peristiwa Great Hurricane di tahun 1780 merupakan bencana Hurricane terbesar untuk wilayah Atlantik. Kejadian di wilayah Antiles ini menelan sekitar 20.000 hingga 30.000 jiwa manusia tewas.
• Hurricane Galveston
Pada tahun 1900, Hurricane Galveston termasuk kategori 4 pada Skala Saffir-Simpson telah menimbulkan tanah longsor hebat di Galveston, Texas, yang menewaskan 6.000 hingga 12.000 jiwa manusia.
• Hurricane Mitch
Banjir hebat dan longsoran lumpur yang mengikuti Hurricane Mitch pada tahun 1998 di Honduras menyebabkan tewasnya lebih dari 10.000 jiwa manusia hingga mengubah struktur wilayah Honduras.
• Hurricane Andrew
Rekor besarnya kerugian akibat bencana badai hurricane masih dipegang oleh Hurricane Andrew. Kerugian material terbesar mencapai 25 juta dollar AS akibat badai tropis yang terjadi pada tahun 1992 dan menyapu habis wilayah Florida, Amerika Serikat.
• Typhoon Tip
Rekor badai tropis terkuat dan terbesar dipegang oleh Typhoon Tip yang terjadi pada tahun 1970 di wilayah Barat Laut Samudra Pasifik. Typhoon tip menjangkau radius wilayah hingga 1.350 mil atau 2.170 Km (bandingkan dengan rata–rata radius wilayah siklon tropis yang hanya 300 mil atau 480 Km ), sedangkan tekanan udara permukaan minimum pada Typhoon tip hanya 879 mb dan kecepatan anginnya 190 mph atau 305 Km/jam.
• Badai tropis Allison
Siklon tropis lemah (yang masih tergolong badai tropis atau Hurricane lemah) juga dapat menimbulkan bencana besar. Badai tropis Allison di Texas pada tahun 2001 menimbilkan kerugian 5 juta dollar dan korban tewas 41 orang. Pada tahun 2004 di Haiti, peristiwa Hurricane Jeanne yang masih termasuk kelas badai tropis dapat menyebabkan tewasnya 3000 orang karena dampak banjir dan longsoran lumpur yang mengikuti badai tropis tersebut.

Bagaimana menghadapinya?

Badai tropis merupakan fenomena meteorologis yang sangat potensial menimbulkan dampak kerusakan pada daerah yang dilaluinya. Kekuatan alam pada badai tropis begitu besar dan tak ada upaya manusia yang mampu mencegah atau menghilangkan badai tropis. Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah mengenali potensi bahaya yang ada dan melakukan antisipasi agar terhindar dari bencana badai tropis.

Upaya antisipasi yang dapat dilakukan antara lain:
• Mengikuti perkembangan informasi cuaca terutama bila ada peringatan akan datangnya badai tropis.
• Hindari bepergian ke daerah pantai pada saat musim badai tropis.
• Berdiam di rumah dengan menutup seluruh pintu dan jendela pada saat terjadi badai tropis
• Menghindar jauh dari pantai saat terjadi badai tropis.

Tindakan saat terjadi badai
• Tetap berada di dalam rumah, kecuali apabila dianjurkan untuk mengungsi.
• Walaupun tidak ada anjuran, masyarakat harus tetap bersiap untuk mengungsi.
• Apabila dianjurkan untuk tinggal di dalam rumah maka semua persediaan sudah disiapkan.
• Jika diperlukan, tinggal di suatu ruangan yang paling aman di dalam rumah.
• Matikan semua sumber api, aliran listrik dan peralatan elektronik.
• Terus mendengarkan radio agar mengetahui perubahan kondisi.

Tindakan setelah terjadi badai
• Usahakan untuk tidak segera memasuki daerah sampai dinyatakan aman
Banyak kegiatan berlangsung untuk membenahi daerah yang baru terlanda bencana ini. Untuk memperlancar proses ini sebaiknya orang yang tidak berkepentingan dilarang masuk.
• Gunakan senter untuk memeriksa kerusakan.
Jangan menyalakan aliran listrik sebelum dinyatakan aman. Jauhi kabel-kabel listrik yang
terjatuh di tanah. Untuk menghindari kecelakaan, jalan yang terbaik adalah menjauhi kabel-kabel ini.
• Matikan gas dan aliran listrik.
Untuk menghindari kebakaran, apabila tercium bau gas segera matikan aliran gas dan apabila ada kerusakan listrik segera matikan aliran dengan mencabut sekring. Ini hanya boleh dilakukan oleh orang yang benar-benar paham tentang listrik.
• Pergunakan telepon hanya untuk keadaan darurat.
Jaringan telepon akan menjadi sangat sibuk pada saat seperti ini. Kepentingan untuk
meminta bantuan harus diutamakan.
• Mendengarkan radio untuk mengetahui perubahan kondisi.